Setiap
kali Anda bangun tidur, hal yang pertama terasa adalah rasa
kosong dan kesepian karena telah kehilangan orang yang Anda
sayangi.
Meskipun Anda tetap
mengerjakan aktifitas Anda sehari-hari seperti bekerja, kuliah dan
bertemu teman-teman, tapi Anda tidak bisa berkonsentrasi 100%
penuh. Di balik benak Anda selalu terbayang mantan kekasih Anda.
Sepanjang
hari Anda bagaikan seseorang yang hidup di 2 dunia: dunia nyata
di mana Anda sudah tidak lagi memiliki si dia dan dunia memori
ketika Anda masih bersama dengannya. Hobi dan hal-hal kesukaan
Anda terasa tidak menarik lagi bagi Anda.
Ketika Anda pergi ke tempat
yang biasa dikunjungi berdua, atau melihat benda-benda yang
berhubungan dengan mantan Anda, perasaan Anda langsung tidak menentu.
Meskipun
teman-teman Anda berusaha menghibur Anda dan memberikan masukan
yang positif, namun yang ada dalam benak Anda adalah: “Tidak ada
orang yang mengerti apa yang saya alami..”
Malam hari ketika Anda berada
di rumah sendirian, yang Anda lakukan adalah memikirkan kondisi
patah hati Anda. Anda mengalami siklus emosi yang berputar-putar:
kangen, sedih, kesepian, dan penyesalan; lalu kecewa, marah, merasa
tidak adil, dan benci pada si dia; dan berputar lagi kembali ke
kangen dan begitu seterusnya. Mungkin Anda menangis, mungkin juga
tidak, tapi saat akhirnya emosi Anda letih, Anda merasa mati
rasa.
Anda tidur dengan perasaan hampa, dan bangun keesokan harinya hanya untuk kembali ke siklus no. 1 di atas.
Blogger Comment
Facebook Comment